Medan, KilasKampus – Tim Horas Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara kembali berkibar dengan mewujudkan karyanya menciptakan Mobil Prototype G7 dan Mesin USU G8. Hasil karya mahasiswa Fakultas Teknik tersebut telah dipamerkan pada acara “Grand launching Of Energy Efficient Vehicle” di Pendopo USU, Senin (30/11). Kedua Mobil tersebut merupakan mobil ke-7 dan ke–8 hasil karya Tim Horas. “Rencananya mobil ke 7 dan 8 ini akan dibawa untuk mengikuti kompetisi Shell Eco Marathon (SEM) Asia pada 3 – 6 Maret 2016 mendatang di Manila, Filipina,” ungkap Dr. Eng. Himsar Ambarita, Dosen Pembimbing Tim Horas USU di sela-sela peluncuran mobil Prototype G7 dan Mesin USU G8. Himsar, menambahkan, prinsip yang harus dipegang Tim Horas dalam menghadapi ajang Shell Eco Marathon (SEM) Asia adalah bagaimana merancang dan membuat kendaraan hemat bahan bakar dan dapat menempuh jarak tempuh paling jauh. Kemudian setiap tim bisa mengikuti kategori futuristic prototype, berupa kendaraan streamline, dimana aspek perancangnya hanya memperhatikan masalah pengurangan gaya hambat udara (drag), dan efisiensi maksimal.
Hadir dalam acara peluncuran mobil Horas tersebut, Pejabat Rektor USU Prof. Subhilhar PhD, Dekan Fakultas Teknik USU Prof. Bustami Syam, perwakilan Disdik Sumut Saut Situmorang serta beberapa sponsor yang mendukung persiapan Tim Horas USU, seperti: Bank Sumut, Shell, Swallow, dan Pemprovsu.
Manajer Utama Tim Horas generasi keempat, Teguh Imam Widodo mengatakan, “kami ingin membuat inovasi yang baru dengan membuat prototipe dan berkompetesi dengan tim negara lain. Di prototype ini jarang Indonesia menang. Jadi, kami tertantang menggunakan prototype,” ungkap Teguh.
Berdasarkan spesifikasi, mobil Prototype G7 adalah mobil yang dibuat dengan sistem pengapian baru sehingga lebih hemat pembakaran dan pembakarannya sempurna. Sedangkan mobil USU G8 merupakan mobil urban concept dalah tipe kendaraan city car yang banyak digunakan pada masa sekarang. Selain itu, sistem transmisi juga telah dikembangkan menjadi lebih ringan dan efisien. Begitu juga dengan sistem bahan bakar yang telah dimodifikasi dengan sistem injeksi menggunakan sistem otomatisasi dan komputerisasi. Rangka mobil Prototype G7 dan mesin USU G8 juga memiliki perbedaan dari mobil–mobil Horas USU sebelumnya, dimana rangka mobil generasi ke-7 dan 8 tidak lagi menggunakan carbon steel tapi sudah menggunakan allumunium alloy. Begitu juga body, sudah tidak lagi menggunakan fiber class melainkan fiber carbon. Teguh menambahkan, mobil yang diciptakan ini ditargetkan dapat menempuh jarak 2.000 kilometer dengan menggunakan bahan bakar 1 liter metanol.(bd)
Recent Posts
- Kisah Tiga Orang Tukang Bangunan
- Buntut Kekerasan Mapala Unisi, Rektor Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta Mundur
- Be Strong Human Resources, Indonesia Ready Active Role in ASEAN Logistics Connectivity
- GERAKAN ANTIKORUPSI: TANDATANGAN PAKTA INTEGRITAS SEBATAS DIATAS KERTAS
- Seminar Jurnalistik di FEB Universitas Pancasila Jakarta
- UPI Tambah Tiga Guru Besar
- Guruku Yang Pilu, Korban Kekerasan Di SMKN 2 Makasar
- Sekolahku Sayang, Guruku Malang
- ITS Kembali Ikut Kompetisi Kapal Tenaga Surya Di Jepang
Leave a comment